Senin, 22 Agustus 2016

Biografi Al-Ghazali

Biografi Singkat Al-Ghazali



1. Biografi Al-Ghazali

Nama lengkapnya Abu Hamid bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali, digelar Hujjah (Acuan) Al-Islam lahir di Thus, bagian kota Khusaran, Iran pada 450 H (1056 M). Ayahnya tergolong orang yang hidup sangat sederhana sebagai pemintal benang (ghazzal) sehinnga dijuluki al-Ghazzali, karena dinisbatkan kepada mata pencaharian ayahnya, tetapi ayah mempunyai semangat keagamaan yang tinggi seperti terlihat ada simpatiknya pada ulama, dan mengharapkan anaknya menjadi ulama yang selalu memberi nasehat pada uamaqt. Sebelum ayahnya wafat, ayahnya menitipkan anaknya Al-Ghazali dan saudaranya, Ahmad yang pada itu masih kecil, kepada seorang ahli tasawuf untuk mendapatkan didikan dan bimbingan.

2. Karya-Karya al-Ghazali diperkirakan mencapai 300 buah, diantaranya adalah:

· Maqashid-Al-Falasifah (Tujuan-tujuan Para Filsuf), sebagai karangannya yang pertama dan berisi masalah-masalah filsafat.
· Tahafut Al-Filasafah (Kekacuaan Pikiran Para Filsuf), dikarang sewaktu berada di Bagdad tatkala jiwanya dilanda keragu-raguan.
· Mi’yar Al-‘Ilm (Kriteria-Kriteria / Standar Keilmuan).
· Ihya ‘Ulum Al-Din (Menghidupkan Kembali Agama-Agama), merupakan karya terbesar Al-Ghazali.
· Al-Ma’arif Al-‘Aqliah (Pengatahuan Yang Rasional).
· Misyakat Al-Anwar (Lampu Yang Bersinar Banyak), berisi pembahasan tentang akhlak dan tasawuf.
· Minhaj Al-‘Abidin (Jalan Mengabdikan Diri Kepada Tuhan).
· Al-Iqtishad fi al-‘Itiqad (moderasi dalam akidah).Al-Mustadzhir Qisthasul Mustaqim (Nerca Yang Lurus).

3. Filsafat al-Ghazali

· Epistimologi
Bagi Al-Ghazali bahwa al-dzawaq (intuisi) lebih tinggi dan lebih dipercaya dari pada akal untuk menangkap pengetahuan tertinggi tersebut dinamakan juga al-nubuwwat, yang pada nabi-nabi berbentuk wahyu dan ada manusia bisaa berbentuk ilham.

· Metafisika
Dalam lapangan metafisika (ketuhanan), Al-Ghazali memberikan reaksi keras terhadap Neo-Platonisme islam, karena mereka tidak teliti seperti halnya dalam lapangan logika dan matematika.

· Moral
Akhlak yang dikembangkan Al-Ghazali bercorak teologis (ada tujuannya). Suatu derat baik atau buruk berbagai amal berbada oleh sebab perbedaan dalam hal pengaruh yang ditimbulkannya dalam jiwa pelakunya.

· Jiwa
Jiwa bagi Al-Ghazali merupakan suatu zat (jauhur) sehingga ia ada pada dirinya sendiri. Jiwa berada didalam spiritual, sedangkan jasad dialam materi. Jiwa bagi Al-Ghazali, berasal sama dengan malaikat. Asal dan sifatnya ilahiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar