Minggu, 21 Agustus 2016

Bahasa Indonesia: Karya Tulis Ilmiah

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Remaja


DAFTAR ISI 


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3.Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN 

2.1.Sejarah Singkat Pertelevisian Indonesia...................................................................... 2
2.2.Acara Televisi Indonesia Saat Ini................................................................................. 2
2.3.Dampak yang Ditimbulkan dari Tayangan Televisi..................................................... 2
BAB III PENUTUP 

3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 4
3.2. Saran............................................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 5



DAFTAR GAMBAR 

Gambar 1................................................................................................................................. 3





BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Beberapa bulan belakangan ini, banyak terjadi tindakan kekerasan dikalangan anak-anak hingga remaja. Ada beberapa faktor penyebab peristiwa tersebut, misalnya pergaulan yang kurang baik, hubungan dengan orang tua atau saudara kandungnya tidak harmoni, dan tontonan televisi yang tidak mendidik. Banyak cara televisi saat ini yang tidak layak ditonton oleh anak-anak hingga remaja yang pada dasarnya mereka masih mudah terpengaruh oleh apa yang dilihatnya. Adanya unsur kekerasan seperti tawuran atau pukul-pukulan, adegan pacaran yang tidak layak ditonton oleh remaja dan masih banyak lagi.

Kasus tawuran antarpelajar, pacaran seperti layaknya orang dewasa dan tindak pelecehan yang pelakunya masih dibawah umur, tentu tidak lepas dari acara yang ditonton. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat tugas karya ilmiah ini dengan judul “ Pengaruh Televisi Terhadap Remaja”.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan yang dapat dibahas, yaitu
1. Bagaimana sejarah pertelevisian di Indonesia ?
2. Bagaimana tayangan televisi Indonesia saat ini?
3. Apa saja dampak tayangan televisi Indonesia dengan perilaku remaja?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini, yaitu
1. Bagaimana sejarah pertelevisian di Indonesia ?
2. Bagaimana tayangan televisi Indonesia saat ini?
3. Apa saja dampak tayangan televisi Indonesia dengan perilaku remaja?





BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Sejarah Singkat Pertelevisian Indonesia
Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia semakin marak sejak pemerintah mengeluarkan izin kehadiran televisi swasta untuk mengudara pada tahun 1989. Stasiun televisi pertama adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia atau RCTI. RCTI mengudara secara nasional pada tanggal 24 Agustus 1989. Stasiun TV swasta lainnya antara lain Surya Citra Televisi (SCTV) mulai mengudara bulan Agustus 1989, Televisi Pendidikan indonesia (TPI) (sekarang ini (2011) TPI sudah berganti nama mejadi MNCTV) mulai mengudara tanggal 23 anuari 1991, Andalas Televisi (ANTV) tahun 1993, Indosiar Januari 1995. Dan pada tahun 2001 mengudara pula beberapa Televisi Swasta Nasional lainnya, antara lain Metro TV, Trans TV, TV7 (TV7 saat ini (2011) namanya diubah menjadi Trans7), Global TV, Lativi (Lativi berubah namnya menjadi TV One Pada tanggal 14 Februari 2008). [1]

2.2.Acara Televisi Indonesia Saat Ini
Banyaknya sinetron yang berepisode ratusan hingga ribuan dan acara musik yang didominasi oleh lawakan para pembawa acaranya. Semakin sedikitnya kartun yang pada dasarnya ditayangkan untuk anak-anak, sehingga anak-anak jaman sekarang mau tidak mau menonton acara yang tidak layak ditonton oleh anak seusianya.

Namun disisi lain, masih ada beberapa acara yang mendidik walaupun jumlahnya terbilang sedikit. Masih adanya acara dakwah atau keagamaan dan info-info tentang kesehatan, misalnya DR. Oz Indonesia di Trans TV dan Mamah dan AA’ di Indosiar.

2.3.Dampak yang Ditimbulkan dari Tayangan Televisi
Perkembangan acara televisi saat ini sepertinya tidak terkontrol lagi. Akibatnya, dapat terlihat pada perilaku remaja saat ini yang masih mudah terpengaruh apa yang ditontonnya, meskipun tidak semua perilaku remaja terpengaruh oleh tayangan televisi. Jika seorang remaja terpengaruh gaya hidup yang dilihat dari tontonannya, maka bisa jadi ia dapat memengaruhi teman-temannya untuk berbuat demikian, sehingga dapat merusak pergaulan.

Tifatul mengatakan, “Keluhan dari masyarakat, banyak tayangan yang tidak mendidik termasuk masih adanya tayangan-tayangan yang belum disensor buat anak-anak. Terutama jam tayangnya. Adakalanya karena tidak bisa dipisah, acara itu lanjut terus. Mestinya diberi peringatan.”[2] Berikut beberapa tayangan televisi yang sudah diadukan ke KPI.



Gambar 1.
Tayangan paling banyak diadukan

Mengapa media televisi dapat mepengaruhi sikap dan perilaku khususnya pelajar?. Secara disadari atau tidak media televisi turut mensosialisasikan tindakan kekerasan, seperti publikasi teroris yang berlebihan, tawuran yang terjadi di beberapa daerah lain dengan memperlihatkan adegan tindakan brutal bagaimana cara menghancurkan dan membakar. Kejadian kekerasan seperti pembunuhan/bunuh diri digambarkan secara detail, sehingga membuat penonton mempelari langkah-langkah pembunuhan dengan mudah. Ekspose palaku kejahatan yang berlebihan. Tidak salah, adanya anggapan bahwa televisi dapat mempengaruhi sikap pelajar, karena televisi merupakan sosial media yang paling akrab dan dekat di masyarakat, selain daya tariknya yang memikat.[3]



BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Televisi merupakan salah satu media untuk mengenal dan mempelajari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Banyak cara televisi saat ini yang tidak layak ditonton oleh anak-anak hingga remaja yang pada dasarnya mereka masih mudah terpengaruh oleh apa yang dilihatnya. Adanya unsur kekerasan seperti tawuran atau pukul-pukulan, adegan pacaran yang tidak layak ditonton oleh remaja dan masih banyak lagi.

Disadari maupun tidak ternyata siaran televisi dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada siapa saja yang menontonnya.Pengaruh yang dapat ditimbulkan sangat beragam baik pengaruh secara positif maupun negatif. Terkadang atau lebih sering, seseorang tanpa sadar telah terbawa oleh arus siaran televise, baik itu iklan, tenovela, siaran berita dan sebagainya.

3.2. Saran
Berbagai pengaruh media televisi yang telah dipaparkan di atas, maka yang perlu kita lakukan untuk menyaring pengaruh yang dimunculkan oleh media televisi tersebut antara lain.

1. Saat anak menonton acara televisi, ada baiknya didampingi oleh orang tua.
2. KPI dan pihak stasiun televisi lebih selektif dalam menanyangkan acara.
3. Menonton acara sesuai dengan umur.
4. Orang tua menjadwalkan kapan anaknya bisa menonton TV.
5. Jangan sediakan televisi di ruang tidur anak agar orang tua bisa memantau apa saja tontonan yang ditonton anaknya.




DAFTAR PUSTAKA



_______. 2013. “Sejarah Televisi di Indonesia”. Dalam http://www.gurusejarah.com/2013/04/sejarah-televisi-di-indonesia.html.

Ira. 2012. “Kekerasan di Media Televisi”. Dalam http://www.kpi.go.id/index.php/terkini/22-literasi-media/30824-kekerasan-di-media-televisi.

Waluyo, Andylala. 2016. “Menkominfo Kritik Program TV Swasta Tidak Mendidik”.. Dalam http://www.voaindonesia.com/content/menkominfo-kritik-program-tv-swasta-tidak-mendidik/1643907.html.




Footnote:

[1] “Sejarah Televisi di Indonesia”, dalam http://www.gurusejarah.com/2013/04/sejarah-televisi-di-indonesia.html.

[2]Andylala Waluyo, “Menkominfo Kritik Program TV Swasta Tidak Mendidik”, dalam http://www.voaindonesia.com/content/menkominfo-kritik-program-tv-swasta-tidak-mendidik/1643907.html.

[3] Ira, “Kekerasan di Media Televisi”, dalam http://www.kpi.go.id/index.php/terkini/22-literasi-media/30824-kekerasan-di-media-televisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar