Senin, 22 Agustus 2016

Biografi Al-Ghazali

Biografi Singkat Al-Ghazali



1. Biografi Al-Ghazali

Nama lengkapnya Abu Hamid bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali, digelar Hujjah (Acuan) Al-Islam lahir di Thus, bagian kota Khusaran, Iran pada 450 H (1056 M). Ayahnya tergolong orang yang hidup sangat sederhana sebagai pemintal benang (ghazzal) sehinnga dijuluki al-Ghazzali, karena dinisbatkan kepada mata pencaharian ayahnya, tetapi ayah mempunyai semangat keagamaan yang tinggi seperti terlihat ada simpatiknya pada ulama, dan mengharapkan anaknya menjadi ulama yang selalu memberi nasehat pada uamaqt. Sebelum ayahnya wafat, ayahnya menitipkan anaknya Al-Ghazali dan saudaranya, Ahmad yang pada itu masih kecil, kepada seorang ahli tasawuf untuk mendapatkan didikan dan bimbingan.

Minggu, 21 Agustus 2016

Perkembangan Psikologi Dasar: Analisis Film

Hanya membutuh dua sel untuk membuat seorang manusia. Dalam 9 bulan, sel-sel orang tua tumbuh menjadi milyaran. Berdiam dan terlindungi dalam rahim ibu. Ikatan antar ibu dan anak, dimulai saat tak tampak pembuahan. Berawal dari dua sel kemudian membentuk di dalam rahim ibu. Dimulai saat 400 juta sel sperma di luncurkan ke dalam rahim wanita. Jalan menuju sistem reproduksi wanita, masing-masing terprogram mencari sel telur dan membuahinya. Banyak sperma yang mati karena kadar asam dalam vagina. Dari 200-400 juta ekor, hanya beberapa yang sampai ke sel telur dengan menggoyangkan ekornya. Sebagian sperma terjebak dalam lipatan rahim atau menuju ke tuba fallopi yang salah di mana tak ada sel telur. Dari ratusan juta sperma, hanya ratusan yang bisa menemukannya dan masing-masing mencoba menembus sel telur. Saat ada sperma yang berhasil menembus sel telur, permukaan kulit luar menutup dan sperma yang lain terkurung di luar.

Math in English: Plane Geometry

Bahasa Indonesia: Karya Tulis Ilmiah

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Remaja


DAFTAR ISI 


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3.Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN 

2.1.Sejarah Singkat Pertelevisian Indonesia...................................................................... 2
2.2.Acara Televisi Indonesia Saat Ini................................................................................. 2
2.3.Dampak yang Ditimbulkan dari Tayangan Televisi..................................................... 2
BAB III PENUTUP 

3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 4
3.2. Saran............................................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 5

Pancasila sebagai Sistem Filsafat

1. Lahirnya Filsafat
Manusia adalah makhluk yang dapat kagum atau heran terhadap hal-hal yang dijumpainya. Ia heran terhadap lingkungan hidupnya bahkan dapat heran terhadap dirinya sendiri. Kekaguman dan keheranan (wonder) manusia akan diikuti dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang bercorak kefilsafatan berusaha untuk mengetahui hakikat atau esensi yang ditanyakan itu. Sehingga banyak filsuf menganggap rasa heran (dalam bahasa Yunani thaumansia) sebagai asal filsafat.

Menurut Aristoteles, filsafat dimulai dengan suatu rasa kagum. Kekaguman itu timbul dari suatu aporia, yaitu suatu kesulitan karena adanya perbincangan-perbincangan yang saling bertentangan. Istilah aporia berarti problem, pertanyaan, atau tanpa jalan keluar.

Filsafat MIPA: BAB VII Ilmu dan Kebudayaan

A. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1. Pengertian Manusia 
Secara bahasa, manusia berasal dari bahasa Sansekerta, “manu”, kalau dari bahasa latin “mens”, yang artinya berpikir, berakal budi, atau kita bias bilang kalau manusia adalah makhluk yang berakal budi. Maka dari itu, manusia melakukan semua kebutuhan hidupnya dengan akal dan budinya. Dan hal itu pula yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lain.Berikut adalah beberapa definisi manusia menurut para ahli:

a. I Wayan Watra
Manusia adalah makhluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa, dan karsa.